Senin, 27 September 2010

Tahun Pertama

            Hari pertama d land, jari telunjukku kapalen.... sakit sekali. Hari ke-dua tanganku bengkak, kakiku pun demikian. Sakit sekali..... Setiap pulang ke kos, aku merebus air untuk merendam kakiku dengan harapan bisa segera pulih kembali. Semakin hari, semakin bertambah bengkakku. Untuk mandi saja, tak kuat rasanya mengangkat gayung. Ya Allah demikiankah rasanya bekerja. Capek sekali, belum lagi pekerjaan harian tiap pulang kerja, nyuci baju. Tanganku.... jadi seperti itu, OMG aku yang dulunya paling anti sama yang namanya balsem, kini aku sudah putus asa dengan cara merendam dengan air hangat dan minyak kayu putih, kini tiap kali berangkat kerja seolah pakai hand body balsem, saking tak kuwatnya aku karena capek itu. Tapi aku tidak menyerah aku masih harus berusaha menguasai jobku secara sempurna. Harus bisa seperti para sesepuh di Conveyorku, meski mereka bekerja mereka masih bisa nyaman mengobrol dengan yang lain.
            Setelah 1 bulan berlalu akupun mulai bisa menguasai jobku, dengan berbagai kritikan akhirnya aku bisa mengerjakannya dengan rapi. Aku tak peduli teman-teman 1 batchku telah tumbang satu per satu. Aku makin bersemangat untuk bisa menaklukkan speed Conveyorku. Bahkan untuk memacu semangatku, sering kunyanyikan lagu-lagu kebangsaan, seperti: Indonesia Raya, Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila, dll. Meski sering menuai kritik dari teman-teman dan GLku karena lagu itu membosankan. Aku sama sekali tak peduli, bahkan khusus untuk yang mengkritikku pada sikon tertentu kunyanyikan tuk mereka lagu Yakin, dan gugur bunga, dan desaku yang ku cinta yang akan meninabobokkan mereka. Aku sangat senang dengan hal itu karena jika mereka mengantuk justru akan menjadi semangat baru untukku. Aku makin merasa bahwa aku adalah wanita yang hebat, meskipun anak baru tapi aku bisa mengerjakan lebih cepat di banding mereka. "Wow...."
             Aku sangat senang dengan perbantuan-perbantuan yang diberikan GLku kepadaku, baik dari CV lain yang stopland, ataupun GLku sendiri yang mem-back up aku. Bahkan terkadang aku complain kepada GLku itu, karena dia membantu aku full, sehingga aku tidak mengerjakan apapun. Dan aku sedih jika tak ada CV yang off, dan GLku sibuk merepair di inspect. Sungguh siksaan untukku. Harus mengerjakan sendiri. Pernah suatu ketika Mbak Anik, teman satu CVku cuti, karena tidak ada CV yang off, maka terpaksa GLku harus ng-job punya Mbak Anik. Aku terbengkalai, karena GLku yang satu standby d inspect, dan yang satu ng-job. Tapi aku tidak terlalu tersiksa karena jobnya Mb Anik sangat sulit tuk dikerjakan bagi yang belum terbiasa ng-job utuh. Sehingga GLku yang ng-job diley. Sedangkan aku yang sudah bisa menguasai jobku hanya kurang meningkatkan speed. Aku bisa menyelesaikan jobku dengan lebih cepat karena CV sering stop land. Mungkin sebuah penderitaan untuk GLku jika dalam keadaan demikian, kekurangan man power. Tapi sungguh sial untukku jika ada man power pengganti. Karena man power pengganti yang biasanya berjumlah 2 orang tentu akan mengganggu aku dalam bekerja. Aku tidak suka layoutku ditempati banyak orang. Aku tidak bisa leluasa untuk mengerjakan jobku.
             Semakin hari aku semakin bisa meningkatkan speed. Tapi sungguh aneh jika hampir memasuki menit-menit menjelang istirahat tanganku rasanya lemas sekali, sehingga aku selalu delay. Selalu masuk kerja lebih awal dan istirahat paling akhir karena aku merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan jobku sesuai layoutku.
             Bulan-bulan kedua dan ketiga aku mulai merasa nyaman dengan keadaan di sana. Aku sudah bisa menguasai jobku dengan sangat perfect. Kritikan-kritikan dari inspect membuat hasil kerjaku menjadi semakin baik. Aku selalu menjadikannya pelajaran untuk mengerjakan produk selanjutnya.
             Aku bekerja di sana sudah beberapa bulan. Aku mulai bosan seolah-olah hidupku hanya untuk perusahaan. Minimal 10 jam, waktu yang aku habiskan untuk di perusahaan. Jobku pun tak pernah dirolling. Aku merasa aku butuh kegiatan yang lebih bermanfaat. Akupun mencoba membaca novel-novel seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Dalam Mihrab Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Pudarnya Pesona CLeopatra, Di Atas Sajadah Cinta, Titian Nabi dan lain-lain.
             Novel-novel  karya Andrea Hirata sangat menakjubkan. Novel itu berhasil menghipnotisku, dengan bahasanya yang sangat intelek, hebat telah menginspirasiku sehingga muncullah keinginan untuk melanjutkan pendidikanku lagi ke bangku kuliah.
 
to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar