Senin, 27 September 2010

KISAH WANITA SUPER

         Aku  telah resmi diterima sebagai karyawan di sebuah perusahaan otomotif di Semarang pada Februari 2008. Sebuah kebanggaan seorang wanita bisa bekerja dibidang otomotif. "Wow.... tantangan yang akan sangat mengesankan". Yah, begitulah, aku telah berhasil menyingkirkan ratusan para pencari kerja lain tux dapatkan pekerjaan ini.
         Aku dan teman-teman 1 batch telah melalui proses training yang berlangsung selama 10 hari. Kamipun diterjunkan langsung ke land untuk menjalankan pelatihan kerja pertama selama 1 bulan. Semuanya terasa sangat menyenangkan. Sungguh aku merasa sangat beruntung, aku memperoleh GL(Grup leader) yang sangat baik.
         Kami di sana bekerja secara tim dalam sebuah Conveyor yang terdiri dari sub assy, setting dan taping serta ada juga insert spacer. Saat itu sub assy terdiri dari 5 orang, setting 5 orang, insert spacer 1 orang, dan taping berjumlah 9 orang. Dan pada saat itu aku diberi kepercayaan untuk proses penapingan circuit karena pertimbangan tinggi badanku yang bisa dibilang mencukupi. Saat itu jobku adalah sebagai taping 1, menggantikan seorang ibu hamil yang sebentar lagi akan pengumuman kontrak.
         Sungguh sebuah tantangan, bekerja dengan sistem target. hasilpun harus perfect, tak boleh ada defect sekecil apapun, dimensi harus benar-benar pas, part-partpun tak boleh ada yang defect, metode penapingan pun harus sesuai dengan standart perusahaan. Dan sungguh tanggung jawab yang diamanahkan kepadaku sangat berat bagi orang baru sepertiku. Karena job tersebut rawan defect yang merupakan salah satu defect yang paling ditakuti perusahaan yaitu TPO( Terminal Push Out). Karena hal itu bisa membahayakan keselamatan customer kami.
         Tiap tiba waktu istirahat aku dan teman-teman se-batch berkumpul, tak ada pembicaraan lain diantara kami selain membicarakan tentang pekerjaan-pekerjaan kami, atasan masing-masing, dan teman 1 tim. Banyak diantara teman-teman yang laangsung memutuskan resign karena memang sangat berat bekerja dibagian produksi seperti itu. Berdiri selama hampir 9 jam sehari dengan istirahat yang hanya 10 menit tiap jam 10.00 WIB dan 15.00 WIB serta 40 menit pada jam 11.45WIB. Tak sebanding dengan jam untuk berdiri. Tak jarang bagi karyawan baru pingsan karenanya. Apalagi jika ada overtime, kami haruz berdiri selama lebih dari12 jam sehari. Belum lagi jika GL kami orang yang galak dan tak berperasaan kepada anak buahnya yang selalu carmuk dengan atasan. Apa lagi jika teman 1 tim pun tak mau bekerjasama dengan anak baru yang dianggapnya lelet.
          Aku sangat bersyukur, aku berada di tengah-tengah orang yang hangat dalam 1 tim CVku. Mereka selalu men-survive diriku. Hanya 1 hal yang membuat aku berat dan selalu ku katakan kepada teman-teman ku saat bekerja disana aku seolah tak punya kesempatan untuk bernafas meski hanya sejenak. Y, itu karena karena sistem target yang sangat menyiksaku.. Tapi aku sudah bertekad, ku katakan kepada teman-temanku bahwa " aq tak akan mau jadi pecundang yang menyerah sebelum berusaha, aku tidak akan resign, aku hanya akan keluar jika perusahaan tak meluluskan aku kekontrak selanjutnya" itulah semboyanku yang masih berdarah muda saat itu. Dan aku bertekad untuk bisa menahlukkan speed conveyorku. Dan harus bisa menguasai jobku dengan sempurna.

 to be continu 

2 komentar:

  1. siiiiiiiiiiiippppppppp... bagus bagus.... *lanjutkan....!!!

    BalasHapus
  2. tengkyu koment'e..
    msih panjang ki critane....

    BalasHapus