Selasa, 05 Oktober 2010

Tahun Kedua

            Bulan November tahun 2008, pengangguran di Indonesia seolah mencapai klimaksnya. Kegagalan industri properti di Amerika disebut-sebut sebagai salah satu pemicu "krisis global" itu yang memberikan dampak pula kepada negara-negara  lain di dunia. Perusahaan-perusahaan yang berkecimpung dengan kegiatan ekspor-impor tak bisa menghindar akan dampak itu. Alhasil pengurangan tenaga kerja adalah jalan yang di tempuh oleh sebagian besar perusahaan.
            Order perusahaan menurun, CV-CV yang stop land mendomisili di tempat aku bekerja. Berpuluh-puluh manpower perusahaan tak punya lagi pekerjaan. Karyawan dari outsourching menjadi korban pertama dalam pengurangan karyawan itu. Setelah itu karyawan kontrak perusahaan yang kebetulan telah habis masa kontraknya. Dan bagi karyawan magang menjadi sasaran empuk untuk mengakhiri masa kerja di perusahaan. Tangis perpisahan dengan teman dekat meluap-luap mengiringi kepergian mereka. GL-GL magang tidak di luluskan dan kembali menjadi operator. Sebagian maintenancepun di jadikan operator produksi. Di sisi lain karyawan yang non job yang masih terikat kontrak dengan perusahaan, sebagian di pulangkan lebih awal dari jam kerja normal. Kebahagiaan untuk mereka karena meskipun berangkat kerja, tak butuh waktu lama berada di perusahaan, cukup 2 jam lalu di ijinkan pulang. Hal ini bisa lebih menghemat anggaran keuangan perusahaan karena tentu tidak perlu memberikan makan siang untuk karyawan dan menghemat tagihan listrik. Bagi karyawan hal ini juga menyenangkan karena meski pulang lebih awal gajipun tidak terpotong.
              Di sisi yang lain sebagian man power untuk CV tertentu di pilih dan di pilah yang terbaik untuk CV yang masih loading. Man power CV 13 dan CV 15 di gabung, di pilih dan di pilah aku termasuk salah satu yang terpilih. Meski sebenarnya untuk ukuran speed aku belum bisa menghandel dsana, mungkin terpilihnya aku hanya karena hasil kerjaku yang bila di bandingkan dengan man power asli di CV 15 untuk job yang sama lebih bagus, hanya saja dia lebih unggul dari segi speed. Sebenarnya aku tidak suka menjadi salah satu yang terpilih karena di sisi lain aku melihat yang tidak terpilih justru pulang lebih awal. Hal ini memunculkan rasa iri dalam hatiku, karena gaji kami sama. Hanya tiga minggu aku menjadi man power resmi CV 15, karena orderun telah habis. Setelah itu akhirnya akupun bisa menikmati kebebasanku dari job-jobku. Aku telah menjadi salah satu dari sekian puluh karyawan yang dipulangkan lebih awal.
              Aku tak menyangka ada yang lebih menderita dari diriku yang selama ini merasa menjadi korban ketidakadilan. Ada juga temanku yang di perbantukan di Lambda sampai CVku dapat order kembali. Paling tidak aku pernah mengalami di pulangkan lebih awal, sedangkan ia........ ketika order CVku kosong dia di perbantukan di Lambda dan ketika CVku mulai loading kembali dia di kembalikan. Sungguh malang nasibnya.
              Hanya satu minggu kami ng-job di CV kami kembali, setelah itupun order kembali mrnurun dan kali ini man power shiff "A" dan shiff "B" di jadikan satu di pilih dan di pilah lagi yang terbaik. GLpun diambil dari shiff "A" 1 dan dari shiff "B" 1. Lagi-lagi aku yang terpilih untuk jobku. Aku terpisah lagi dengan teman-teman terbaikku dalam tim CV 13 yang selama ini telah banyak memotivasi dan men-survive ku serta tak enggan memberikan bantuan jika alphaku terhadap jobku terjadi. Tim CV 13 yang baru di tetapkan ikut shiff "A", sungguh malang bersama supervisor yang seperti itu pula.
             Job pertama dengan tim CV 13 yang baru adalah di CV 17 yang memang jarang sekali loading. Itu adalah rumah kami yang ke-dua setelah CV 13. Aku benci ng-job di sana selama aku turun di land ngejob di sana hanya 2 kali. Sudah di target 60 per 2 jam. "Ah........ gila" , GL dari shiff "A" itu sinis sekali padaku karena aku diley dan sering pencet-pencet CV. Aku membenci dia untuk kesan pertamaku itu. "Namamu sopo tow, koq diley truz??". Ku anggap angin lalu saja pertanyaan itu, memangnya siapa se yang baru belajar langsung bisa mengikuti speed CV??. Mentang-mentang anaknya sudah mahir di CV 17 aku di perlakukan seperti itu?? belum lagi man power shiff "A" hanya missing sedikit tapingan, Ya Allah.. aku di komplain. Tak sedikitpun terketuk pintu hatinya untuk membantu aku walau hanya sedikit, tak seperti man power shiff "B" yang dulu. huhft.. aku mulai tidak betah.
              Ketika jalan di CV 13 lagi, haaaahh.... akhirnya aku seolah telah mencium udara kebebasan. Karena di sana tempat aku lahir, aku adalah satu-satunya warga asli CV itu. Aku merasa paling berkuasa atas jobku di sana. Aku bisa mengerjakan jobku lebih cepat dibanding yang lain. Kali ini akulah jagonya, man power shiff "A" terdiley-diley semua mengikuti speed yang biasa untuk shiff "B". Di sini kerja tak sambi ngobrolpun bisa. Bahkan aku bisa membantu taping yang lain. Tapi entahlah rasanya berbeda situasi yang dulu dengan sekarang. Ketika bersama dengan man power shiff "B" yang dulu dengan target 45 per 2 jam, kami bisa menghasilkan output 55 tapi sungguh kami tak sekalipun merasa terbebani. Kami sangat senang mengerjakannya. Tapi ketika bersama tim yang baru untuk mencapai target 45 rasanya tangan ini tidak mau bekerja sama letih sekali. Meski aku sudah mulai bisa beradaptasi dengan tim yang baru. Terkadang aku bahkan bisa lebih gila dari yang dulu. Menyanyi-nyanyi bersama dengan taping yang lain, dengan nada yang berantakan. Apalagi jika mengantuk sebut saja kami konser di CV, terkadang bercerita dengan teman yang lain tentang pengalaman pribadi, dan kali ini aku punya teman yang hobi menghayal juga. Dengan Nobita tentang plan keuangan, kerja, dan bisnis yang ingin kami punyai karena kami sama-sam anak ekonomi. Dan dengan Endang impian merenda masa depan dengan suami impian kami. Merencanakan plan untuk anak-anak kami kelak.
               Order perusahaanpun turun naik. Ketika no loading sebagian diantara kami di perbantukan di CV atau bagian lain yang membutuhkan, sebagian di pulangkan lebih awal, sedangkan aku lagi-lagi menjadi orang pilihan untuk di perbatukan di proto yang merupakan induk dari semua harness yang di produksi perusahaan yang belum maspro dan baru dalam tahap harness baru yang akan di tawarkan kepada customer. Memang itu sebuah kehormatan jika di perbantukan di sana, karena berarti hasil kerja kita bagus. Terkadang pula aku menjadi anggota tim HSPO yang dulunya sewaktu dengan tim yang dulu tak pernah sama sekali. Aku seolah kini menjadi aktivis yang selalu laku. Tak pernah di ikutkan pulang lebih awal.
              Pernah suatu ketika saat Holden all no loading, dan para petinggi Yazaky hendak berkunjung ke perusahaanku. Semua karyawan di tugaskan untuk mencuci cover (tutup jig yang berupa kain) semua jig di perusahaan  dan sebagian lagi di beri tugas untuk mengepel semua area perusahaan. Pada saat itu, aku dan beberapa teman di perbantukan di proto sehingga kami tidak perlu ikut mengerjakan tugas itu. Pada saat itu tersiar kabar bahwa setelah semua selesai maka semua yang non job itu akan dipulangkan lebih awal. Kami yang di perbantukan di proto pun mendengar kabar itu. Kami makin bersemangat untuk menyelaesaikan tugas kami di sana, agar kami segera kembali ke CV dan di ikutkan untuk pulang lebih awal.
              Tapi sungguh sial nasib kami, tak jauh beda dengan yang lain. Setelah kembali ke CV ternyata supervisor yang oleh teman-teman di sebut sebagai peraturan berjalan dan penunggu perusahaan itu tidak mau menandatangani memo kepulangan kami. Dia malah menyuruh kami mengepel ulang semua lantai perusahaan. Tak hanya kami GL-GL pun ikut mengepel. Sungguh sebenarnya hal itu adalah penghinaan bagi kami. Bagaimana tidak seorang cleaning servispun  tak pernah di perlakukan demikian.
             Paling tidak, hal itu menjadi salah satu hal yang berkesan ketika aku masih bekerja di perusahaan itu. Walau mungkin ada yang bilang kepadaku "berkesan og kesan sing uwelik.... ngunu og bangga.. he". Tapi ya begitulah kenyataannya. Akan lebih mudah bagi seseorang untuk mengingat hal yang buruk yang pernah terjadi padanya.
             ............
            Situasi buruk telah berlalu, kini kondisi perusahaan kembali normal. Order semakin banyak. Tak pelak lagi karena tim CV 11 telah di bubarkan, maka rumah kamipun bertambah lagi di sana. Lagi-lagi aku menjadi orang pilihan.. Aku benci, hanya menyengsarakan aku, di mana-mana aku punya job. Karena orderan yang bertumpuk-tumpuk kami harus overtime hampir setiap hari 2 jam, 3 jam, bahkan kalau di kejar pengiriman bisa lebih. Aku sangat lelah, letih, hingga jam untuk tidurpun sungguh sangat minim. Apalagi aku juga berstatus mahasiswa yang juga punya kewajiban belajar, mengerjakan tugas-tugas. Hancurlah semua.. bahkan sering tak tidur selama 3 hari 3 malam untuk kerja, belajar, dan ke kampus. Menjadi tidak fokus semua, berantakan.. tak seperti apa yang pernah aku bayangkan sebelumnya. Indahnya menjadi wanita super yang mandiri, dan smart telah tiada lagi. Aku bingung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar